Perempuan dimana memiliki arti secara konvensional sebagai seorang ibu yang mengandung, melahirkan, memberi kasih sayang dan perlindungan, Hanya itu!!. Tetapi dengan pergerakan jaman yang terus-menerus ini apakah perempuan hanya dikatakan seperti itu, setelah melihat Ibu Kartini “putri sejati, harum namanya”, Marie Curie “penemu polonium dan sekaligus memperoleh 2 nobel di bidang yang berbeda dan profesor wanita pertama di University of Paris”, Benazir Bhuto “keberaniannya melawan pemerintahan militer di pakistan dan mendirikan gerakan bawah tanah yang akhirnya membawanya pada kursi perdana menteri dua kali”. Oprah winfley, Dewi Sartika, Nelson Mandela, Neil Amstrong, dan masih banyak lagi. Merekalah The Power of Woman kekuatan dari perempuan yang nyata adanya tidak dalam skala kecil namun kekuatannya dalam skala merubah dunia “goes to truth”. Dalam kancah politik pun perempuan sangat berpengaruh, kawan-kawan dalam ”pokja perempuan” yang gigih memperjuangkan keterwakilan perempuan dalam parlemen meskipun susah mendapatkan perempuan yang memiliki skill dalam skala 30%, mungkin baru bisa pada tahun 2024, tapi nyatanya kini perempuan-perempuan bermunculan dalam politik bahkan mereka peduli dengan kaum miskin, mereka memperjuangkan kaum miskin melalui strategi penataan kota, karena dunia dan tempat ini juga milik kaum miskin, mereka juga memiliki kehidupan dan lagi-lagi perempuan sebagai motivator dan pelopor dan “bring action”.
Dari sini akankah kau masih bisa menggambarkan perempuan hanya memiliki kodrat di dapur dan mengurus anak, lepas dari itu perempuan tidaklah berarti apa-apa yang bisa didefinisikan dengan sebutan “apa?” yang bermakna benda, benda yang dapat dipukuli, dianiaya, wadah pelampiasan seorang kaum adam. Sangat dangkal pemikiran itu, marilah kita telaah bersama. Dibalik semua kesuksesan dan kisah perempuan-perempuan hebat itu mereka memiliki The Power of Woman dimana itu semua mencakup, power of talk, brave to try and do, brave to success or failed, and also brave to freedom or never get freedom if never do action “mereka semua berani untuk mencoba dan melakukan, dan berani untuk sukses ataupun gagal dan juga berani untuk kebebasan atau tidak pernah mendapatkannya jika tidak pernah melakukan aksi”, the first is the legend istilah ini saya lontarkan karena semua itu berawal dari pertama. Pertama melakukan, pertama juga yang merasakan hasil, pertama merasakan hasil, pertama juga yang terkena bahagianya ataupun celakanya. Yang pertama adalah yang melegenda. Menurut saya itulah the power of woman unuk memulai merubah apa yang tidak ada dalam lingkaran kebenaran. Pernahkah mendengar istilah seorang anak yang ditinggal ayah lebih baik karena dia masih memiliki ibu daripada dirawat seorang ayah tanpa ibu. Tahu kenapa? Kembali pada the power of woman seorang ibu adalah pondasi dalam rumah tangga meskipun ayah pemimpinnya tapi ibu pengarahnya dialah yang mempunyai pengaruh akan kemana keluarga ini dia yang mempunyai kekuatan yang saya katakan Super Power untuk mencetak dan mendidik seorang anak. Dan saat ini perempuan tidak hanya akan dikatakan sebagai pelengkap dunia menemani kaum adam meski terbuat dari tulang rusuk lelaki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar